Alasan Orang Jepang Tidak Bisa Bahasa Inggris
1. Penjajahan
Negeri-negeri di Asia yang orang-orangnya mampu berbahasa Inggris dengan baik umumnya berasal dari bangsa yang dulu dikolonisasi Inggris atau Amerika. Contoh: India, Singapura, Malaysia, dan Filipina. Sedangkan bangsa-bangsa di Asia Timur seperti Jepang, Korea, dan Cina (kecuali Hongkong) tidak mengalami itu.
2. Kekurangberagaman suku bangsa
Negara-negara Asia timur cenderung homogen di mana suku bangsa mayoritas berjumlah lebih dari 90% total populasi (Cina 92%, Korea 96%, dan Jepang 98.5%). Nyaris setiap orang berbahasa yang sama sehingga penduduk Jepang tidak terbiasa mendengar dan menggunakan bahasa lain selain bahasa ibu. Bandingkan dengan Indonesia di mana kebanyakan orang paling sedikit mengerti dua bahasa, bahasa daerah dan Bahasa Indonesia. Selain itu orang Indonesia terbiasa mendengar bahasa daerah lain walau hanya mengerti satu atau dua kata. Karena kehomogenitasan ini membuat orang Jepang tidak terbiasa dengan bahasa lain selain bahasa Jepang.
https://en.wikipedia.org/wiki/Ethnic_groups_of_Japan
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_ethnic_groups_in_China_and_Taiwan
https://en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_South_Korea#Ethnic_groups
https://en.wikipedia.org/wiki/Ethnic_groups_of_Japan
https://en.wikipedia.org/wiki/List_of_ethnic_groups_in_China_and_Taiwan
https://en.wikipedia.org/wiki/Demographics_of_South_Korea#Ethnic_groups
3. Tidak ada insentif ekonomi secara personal
Jepang berpenduduk lebih dari 120 juta orang dan merupakan kekuatan ekonomi ke-3 terbesar setelah AS dan Cina. Penduduk Jepang mendapat akses ekonomi dengan baik tanpa kemampuan berbahasa Inggris. Bandingkan dengan penduduk di negara lain yang secara ekonomi tidak semakmur Jepang di mana mereka akan mendapat peluang ekonomi yang lebih baik jika mereka mampu berbahasa Inggris dengan baik seperti mendapat pekerjaan dengan gaji yang lebih tinggi.
4. Ilmu pengetahuan dan informasi didapatkan dengan mudah dalam Bahasa Jepang
Materi akademis seperti buku-buku untuk perguruan tinggi dan beragam sumber pengetahuan lain tersedia dalam Bahasa Jepang dan jika berasal dari Bahasa lain (terutama Inggris) terdapat terjemahannya dalam Bahasa Jepang. Ini karena secara ekonomis dan praktis menguntungkan. Dari segi jumlah penduduk dan minat baca orang Jepang yang tinggi mendukung ketersediaan sumber pengetahuan dari segala bidang untuk diterjemahkan ke Bahasa Jepang. Bandingkan jika penerbit di Indonesia harus menerjemahkan buku ke Bahasa Indonesia namun sedikit peminatnya, akan rugi secara ekonomi. Karena pelajar Jepang dapat belajar dengan lancar tanpa harus bisa berbahasa Inggris, maka tidak ada dorongan untuk mampu berbahasa Inggris.
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=d_jibmOBCGs
Referensi: https://www.youtube.com/watch?v=d_jibmOBCGs