Selasa, 21 November 2017

Sugesti DIri Sendiri


Sugesti Diri Sendiri



Siapa dan kapan


Setiap orang setiap hari mensugesti dirinya sendiri dan orang lain yang berinteraksi dengannya baik disadari atau tidak, kebanyakan gak sadar.


Contoh:

a. Seorang cowok berpikir, "Aku selalu sial dalam asmara." Kemungkinan besar orang ini selalu gagal dalam asmara, suka cewek tapi ceweknya gak suka, disukai cewek tapi dianya yg gak suka. Dua-duanya suka tapi gak direstui, direstui tapi ceweknya harus pindah kota. Semuanya oke tapi beda agama, dll. Intinya sial mulu.

b. "Aku kan gak bakat dagang." Kemungkinan besar orang ini cenderung selalu merugi jika berniaga.

c. "Bahasa Inggris kan susah." Siswa ini akan sangat sulit mempelajari Bahasa Inggris.

d. "Dasar anak bodoh, kurang ajar! Beraninya sama orang tua aja, ngejawab aja kalau dibilangin." Anak yang sering diteriakin begitu oleh ortunya cenderung kurang sukses dalam hidupnya, cenderung bermasalah di lingkungan dan sekolah, pembangkang, dsb.

e. "Diet? Gak tahanlah. Ya udahlah memang aku keturunan gendut." Orang yang berpikiran begini sangat sulit untuk menurunkan berat badannya.

Sugesti diperkuat atau dinetralkan


Setiap sugesti dapat berpengaruh bila tidak ada sugesti lain yang arahnya berlawanan.

Dalam contoh b, seseorang memulai usahanya dan mendapati kerugian yang besar. Karena telah rugi maka ia semakin percaya dan berarti memperkuat sugesti sebelumnya bahwa ia tidak becus berdagang.


Dalam contoh c di atas, ada seorang guru yang berSDM mumpuni dan baik memotivasi si anak, "Ini kerjakan yg ini..... tuh bisa. Bahsa Inggris mudah kan?" Si murid dengan senang melihat dirinya berhasil mengerjakan soal Bahsa Inggris dengan benar, timbullah sugesti tandingan dan menetralisir sugesti negatif sebelumnya bahkan mengunggulinya.

Sugesti mempengaruhi perhatian kita


Jika kamu mempercayai orang tertentu bersifat tertentu maka kamu akan cenderung mendapati ia berperilaku sesuai dengan label yang kamu berikan ke dia di pikiranmu.

Contoh:

a. Si A itu jahat. Perhatianmu akan selalu tertuju pada semua kelakuan si A yang tidak baik. Jika si A melakukan kebaikan, pikiranmu akan mengalihkan perhatianmu sehingga kamu tidak akan memperhatikan kebaikannya dan jika melihat kebaikannya, pikiranmu akan menyusus segala skenario bahwa ia bermaksud lain dsari perbuatan baiknya.

b. Kamu percaya bahwa kamu pecundang. Hal ini akan membuatmu selalu mengingat kegagalanmu dengan terperinci tanpa memperhatikan keberhasilanmu.

c. Kamu menyukai orang tertentu. Setiap kelakuan baiknya akan langsung kamu ketahui dan bila ia melakukan sesuatu keburukan maka itu cenderung tak terperhatikan olehmu.

Dengan menyadari bagaimana kita mensugesti diri kita dan orang lain yang berinteraksi dengan kita membuat kita lebih memahami betapa pentingnya untuk dapat berperasaan positif dan menjaga pikiran kita supaya tidak cenderung berpikir negatif.

Dengan mengetahui bahwa sugesti mempengaruhi perhatian kita membuat kita memahami mengapa ada begitu banyak orang yg tidak berpikiran terbuka dan selalu berkilah jika kita menyodorkan fakta kepada mereka.
 

Teddy Amry Powered by Blogger